Ketika Berhusnudzon dan Memberi Udzur Begitu Indah
Sadarkah kita..
ketika berhijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan,
Dari yang bid’ah menuju sunnah
Setiap orang alim di hari ini mungkin mempunyai masa lalu yang kelam. Tapi percaya lah
Sebagaimana pendosa hari ini, mungkin masih mempunyai masa depan yang akan cerah.
ketika berhijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan,
Dari yang bid’ah menuju sunnah
Dari yang syubhat menuju berkah
Dari hal sia-sia menuju hal bermanfaat.
Dari hal sia-sia menuju hal bermanfaat.
Syaitan memiiki beribu-ribu strategi dalam menjerumuskan umat Muhammad Saw,
Ia tidak akan lagi menggoda melalui irama musik yang melalaikan
Ia tidak akan lagi menghasut melalui harta haram yang menggiurkan
Ia tidak akan lagi mengajak manusia mendekati zina
Dan ia tidak akan lagi memperdaya melalui fitnah wanita.
Ia tidak akan lagi menggoda melalui irama musik yang melalaikan
Ia tidak akan lagi menghasut melalui harta haram yang menggiurkan
Ia tidak akan lagi mengajak manusia mendekati zina
Dan ia tidak akan lagi memperdaya melalui fitnah wanita.
Namun… ketika kita semakin menjadi soleh, semakin taat, semakin alim.
Terkadang kita tidak sadar syaitan berusaha melunturkan rasa husnudzon kita.
Dikala ada saudara kita yang sedikit saja terlambat solatnya, dengan mudah kita mengatakan orang itu si pecinta dunia.
Dikala ada saudara kita yang sedikit saja terpeleset lidahya, dengan ringannya kita memvonis orang itu si pengghibah dan penebar gosip.
Dikala ada saudara kita yang sedikit saja lalai dalam pandangannya, dengan gampang nya kita mengatakan orang itu berzina mata.
Atau ketika ada saudara kita yang sedikit saja memberi sedikit luka di dalam hati kita.. dengan begitu beratnya kita memaafkan kesalahannya.
Terkadang kita tidak sadar syaitan berusaha melunturkan rasa husnudzon kita.
Dikala ada saudara kita yang sedikit saja terlambat solatnya, dengan mudah kita mengatakan orang itu si pecinta dunia.
Dikala ada saudara kita yang sedikit saja terpeleset lidahya, dengan ringannya kita memvonis orang itu si pengghibah dan penebar gosip.
Dikala ada saudara kita yang sedikit saja lalai dalam pandangannya, dengan gampang nya kita mengatakan orang itu berzina mata.
Atau ketika ada saudara kita yang sedikit saja memberi sedikit luka di dalam hati kita.. dengan begitu beratnya kita memaafkan kesalahannya.
Ingatkah kita ketika Rasulullah didatangi oleh seseorang bernama Mais bin
Malik, seorang pezina yang padahal ia sudah menikah.
“Tohirni Ya Rasulullah”, “Sucikan aku Ya Rasulullah”. Ia datang kepada
Rasulullah 3 kali. Dan Rasulullah memberinya udzur 3 kali, “Pulanglah, tobatnya
dirumah aja”
Rasulullah memberi udzur yang ke-4, “Kamu mabuk ya?”, “Tidak Ya Rasul”
Rasulullah memberi udzur yang ke-5, “Kamu gila ya?”, “Tidak Ya Rasul”
Barulah hukum qisas itu ditegakkan kepada Mais bin Malik, hingga ia dikabarkan mendapat surga seluas langit dan bumi.
Sadarlah sobat muslim.... Rasulullah memberi udzur yang ke-4, “Kamu mabuk ya?”, “Tidak Ya Rasul”
Rasulullah memberi udzur yang ke-5, “Kamu gila ya?”, “Tidak Ya Rasul”
Barulah hukum qisas itu ditegakkan kepada Mais bin Malik, hingga ia dikabarkan mendapat surga seluas langit dan bumi.
Setiap orang alim di hari ini mungkin mempunyai masa lalu yang kelam. Tapi percaya lah
Sebagaimana pendosa hari ini, mungkin masih mempunyai masa depan yang akan cerah.
0 Response to "Ketika Berhusnudzon dan Memberi Udzur Begitu Indah"
Post a Comment